Bolehkah Penderita Batu Empedu Minum Susu Beruang
Bolehkah Kucing Minum Susu Beruang?
Dilansir dari laman Kompas, dokter hewan Mirza Yusa mengungkapkan pendapatnya terkait persoalan ini.
Menurutnya tidak ada masalah memberikan susu beruang untuk kucing, bahkan untuk kucing usia dini sekalipun.
Pasalnya susu beruang ini berbeda dengan susu sapi. Susu beruang dikenal tidak memiliki kandungan laktosa sehingga aman dikonsumsi untuk hewan peliharaan kalian.
BACA JUGA:Oh Ternyata! Ada Jenis Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Kucing, Bisa Membuat Sakit
Meskipun begitu, perlu diperhatikan bahwa anakan kucing lebih membutuhkan susu ASI dari induknya.
Tapi, jika si induk sedang tidak memberikan susu ASI kepada anaknya, maka cara alternative dengan memberikan susu beruang pada kucing diperbolehkan.
Jadi, untuk pertanyaan bolehkah kucing minum susu beruang? Maka jawabannya adalah diperbolehkan.
Bahkan, bukan hanya dipebolehkan, tapi kucing yang mengonsumsi susu beruag ini berkemungkinan mendapatkan berbagai macam manfaat di dalamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bagi kamu pengidap GERD, pastikan untuk selalu membawa obat yang kamu konsumsi, baik itu obat pereda sakit atau penghambat asam lambung. Obat jenis proton pump inhibitor (PPI) yang bisa diminum sekitar setengah jam sebelum mengonsumsi kopi, dapat menekan produksi asam lambung dan memberi perlindungan tambahan ketika kamu ingin menikmati kopi.
Jadi, meskipun kamu menderita asam lambung, bukan berarti harus mengucapkan selamat tinggal pada kopi. Dengan mengikuti tips di atas, kamu tetap dapat menikmati secangkir kopi tanpa harus khawatir dengan gejala yang mungkin timbul.
Selain membatasi asupan kafein dalam kopi per harinya, penderita GERD juga perlu memperhatikan waktu untuk mengonsumsi kopi. Hindari mengonsumsi kopi selagi perut masih kosong, karena dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. Sebagai penderita GERD, sebaiknya mengonsumsi obat lambung 30 menit sebelum menikmati kopi. Di samping itu, campuran kopi, seperti susu, creamer, dan daily product juga perlu diperhatikan, karena kandungan lemak susu berpotensi membuat otot bagian bawah kerongkongan atau lower esophagus sphineter menjadi lebih lentur. Apabila hal tersebut terjadi, akibatnya otot semakin tidak dapat menutup rapat dan memicu asam lambung semakin naik ke atas.
Menerapkan gaya hidup sehat juga dapat membantu meringankan gejala asam lambung. Misalnya, menghindari beberapa jenis makanan dan minuman lainnya yang memperburuk asam lambung dan GERD seperti cokelat, permen, makanan pedas, asam, berlemak, dan minuman beralkohol. Di samping makanan dan minuman, menghindari makan selama 2 atau 3 jam sebelum tidur, memiliki pola tidur yang baik, hingga memposisikan bantal dengan baik dan benar juga berpengaruh pada asam lambung.
Tentu saja, jika gejala asam lambung muncul setelah mengonsumsi kopi, lebih baik konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selamat menikmati kopimu!
Untuk mengurangi efek samping yang terdapat pada obat, minum susu setelah mengonsumsi obat tersebut dipercaya dapat membantu. Walaupun, terdapat beberapa obat yang malah akan menimbulkan efek buruk bila dikonsumsi secara bersamaan dengan mengonsumsi susu. Sehingga, meminum susu untuk mengurangi efek samping yang dimiliki obat tidak berlaku pada semua jenis obat.
Pada dasarnya, mengonsumsi obat secara bersamaan dengan obat-obatan lain, suplemen, makanan dan minuman termasuk susu, dapat menyebabkan timbulnya efek interaksi obat karena kandungan zat tertentu yang dimiliki.
Terjadinya interaksi obat dengan makanan atau susu biasanya karena ketidaktahuan pasien mengenai kandungan obat atau cara penggunaan yang salah secara tidak sengaja. Efek yang akan ditimbulkan karena interaksi obat seperti:
· Kerja obat menjadi meningkat atau bahkan menurun (menjadi tidak maksimal)
· Efek samping yang dimiliki obat menjadi lebih ringan atau menjadi lebih buruk, bahkan dalam beberapa kasus dapat menimbulkan efek samping baru.
· Terganggunya proses penyerapan obat, proses metabolisme obat di dalam tubuh hingga proses pengeluaran obat dari dalam tubuh.
Minum susu setelah mengonsumsi obat merupakan hal yang aman pada obat-obatan tertentu, hingga membantu proses penyerapan obat serta menghindari gangguan pencernaan yang disebabkan karena efek samping obat, seperti mual, muntah, nyeri perut dan iritasi pada saluran pencernaan. Kemudian pada beberapa jenis obat lain, minum susu setelah mengonsumsi obat merupakan hal tidak diajurkan, karena kerja obat dapat terhambat oleh bahan yang terkandung pada susu.
Penjelasan mengenai obat yang boleh dikonsumsi dengan susu dan obat yang tidak boleh dikonsumsi dengan susu adalah sebagai berikut:
· Obat yang boleh dikonsumsi dengan susu
Kelompok obat kortikosteroid seperti prednisone, merupakan salah satu jenis obat yang boleh untuk dikonsumsi dengan susu. Kelompok obat kortikosteroid bisa meningkatkan pembuangan kalium dan kalsium dari tubuh, sehingga peran susu berfungsi dalam menggantikan kalium dan kalsium yang terbuang karena penggunaan obat kortikosteroid.
Kemudian, kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan jenis obat lain yang boleh dikonsumsi bersamaan dengan susu untuk mencegah efek samping yang dihasilkan akibat mengonsumsi obat tersebut, seperti iritasi lambung, nyeri perut dan mual.
· Obat yang tidak dianjurkan dikonsumsi dengan susu
Obat-obatan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan meminum susu adalah antibiotik tetrasiklin dan obat golongan kuinolon. Hal ini disebabkan karena kandungan kalsium yang dimiliki susu akan mengikat zat aktif dalam obat antibiotik dan tidak bisa diserap oleh usus sehingga kerja obat menjadi tidak maksimal.
Kemudian, obat selanjutnya yang tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat adalah obat antikanker dan suplemen zat besi, karena susu memiliki kandungan yang dapat mengganggu kerja obat tersebut. Mengonsumsi susu dapat secara bersamaan dengan obat antikanker dan suplemen zat besi dapat menyebabkan kerja obat tidak maksimal, sama seperti antibiotik.
Pada hakikatnya, semua obat mempunyai aturan pemakaian, efek interaksi obat dan efek samping yang berbeda-beda. Bila mengonsumsi obat yang dijual bebas, baca keterangan yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi obat tersebut. Jika obat yang dikonsumsi adalah obat dari resep dokter, diskusikan dengan dokter atau apoteker apakah obat tersebut aman dikonsumsi dengan susu atau tidak.
Apabila mengalami efek samping dari obat yang dikonsumsi seperti mual, muntah, nyeri perut, diare serta alergi obat, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.
Kunjungi juga channel YouTube IHC Telemed untuk mendapatkan video seputar kesehatan lainnya.
Bolehkah Kucing Minum Susu Beruang? Inilah 4 Efek Susu Beruang terhadap Anabul
Reporter: Herdi Dwitama|
Editor: Herdi Dwitama|
Bolehkah Kucing Minum Susu Beruang? Inilah 4 Efek Susu Beruang terhadap Anabul-ist: radarkuningan-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM – Jika kalian memiliki kucing peliharaan di rumah dan masih dalam usia membutuhkan asupan susu, kalian pasti pernah berpikir bolehkah kucing minum susu beruang?
Susu beruang atau susu Bear Breand dari Nestle ini tentunya memiliki banyak sekali kandungan baik dan merupakan sumber vitamin A, B1, B2, Kalsium, Magnesium, Fosfor, hingga masih banyak lagi.
Karena banyak kandungan tersebut, tentunya susu beruang menjadi minuman yang bermanfaat bagi manusia, tapi bolehkah kucing minum susu beruang?
Biasanya makanan manusia tidak cocok dikonsumsi oleh kucing, dan bahkan menjadi racun bagi anabul sendiri.
BACA JUGA:Apakah Kucing Hitam Pembawa Sial? Ini Hukumnya Menurut Islam yang Ada di Al Quran
Tapi bagaimana dengan susu beruang sendiri? Kucing memang tidak diperbolehkan diberi susu sapi karena anabul tidak dapat mencerna laktosa dalam susu sapi dengan baik.